Detail Film :
1
|
Judul
|
:
|
Children of
Heaven
|
2
|
Produksi
|
:
|
Iran
|
3
|
Tahun
|
:
|
1997
|
4
|
Genre
|
:
|
Drama
|
5
|
Sutradara
|
:
|
Majid Majidi
|
6
|
Pemain
|
:
|
Amir Farrokh Hashemian, Bahare
Seddiqi
|
Film ini menceritakan tentang seorang anak bernama Ali
Mandegar (Amir Farrokh Hashemian) dan Adik Perempuan nya bernama Zahra (Bahare Seddiqi). Ali adalah sosok kakak yang sangat
menyayangi adiknya. Walaupun mereka berasal dari keluarga miskin, namun mereka
tidak pernah ingin menyusahkan orang tua mereka. Bahkan mereka sangat giat
untuk membantu kedua orang tuanya.
Konflik film
ini diawali dengan kelalaian Ali yang tidak sengaja menghilangkan sepatu milik
adiknya Zahra. Walaupun dia telah sekian lama, namun tidak juga ditemukan. Dan karena
takut dimarahi oleh orang tua mereka yang
akan bersusah payah memikirkan uang untuk membeli sepatu yang baru, Ali meminta
adiknya untuk tidak menceritakan hal ini kepada orang tuanya.
Konsekuensinya,
Ali dan Zahra menyususn cara agar mereka dapat bergantian memakai sepatu untuk
dipakai bersekolah. Zahra akan
memakainya ke sekolah di pagi hari dan pada tengah hari dikembalikan kepada Ali
sehingga ia dapat menghadiri kelas-kelas sore. Hal ini terus berlangsung
sekian lama sehingga mereka terbiasa berlari, walaupun seringkali Ali terlambat
masuk ke kelas.
Dan puncaknya
adalah ketika suatu hari walikota mengadakan perlombaan lari untuk para
pelajar. Sekolah Ali-pun ikut mendaftar menjadi peserta. Ali yang melihat
pengumuman ini tidak mau menyia-nyiakan kesempatan, terlebih hadiah ketiganya
adalah sebuah sepatu. Dengan susah payah Ali pun mendaftar dan dia berjanji
kepada Zahra akan mendapatkan Juara Ketiga dan mempersembahkan sepatu itu untuk
adiknya tercinta. Pada perlombaan ini Ali berlari sekencang-kencangnya karena
termotivasi akan hadiahnya, dan tak disangka kebiasaan dia lari mengejar kelas
karena bergantian sepatu telah membuatnya unggul dalam perlombaan ini. Tapi apa
hendak dikata, Ali bukanlah menjadi juara ketiga, namun dia sedih karena dia menjadi
Juara Pertama dan tidak mendapatkan hadiah sepatu seperti yang telah ia
janjikan kepada adiknya. Dia berlari kencang meninggalkan pelari lain, lari
sekencang mungkin adalah latihan tak terencana selama mereka bergantian memakai
sepatu.
Akhirnya film
ini memberikan sebuah pembelajaran yang sangat bagus sekali. Melalui tokoh-tokohnya,
mereka mengajarkan akan sebuah tanggung jawab, kasih sayang kakak terhadap
adiknya, kegigihan dalam berusaha. Sungguh cerita dalam film ini sangat
menyentuh sekali dan sayang rasanya jika generasi muda kita tidak dapat
mengimplementasikan pelajaran dalam film ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar