Ragam Tulisan

Kamis, 08 Desember 2011

Resensi Film : Sang Penari



Detail Film :
1
Judul
:
Sang Penari
2
Produksi
:
Salto Film
3
Tahun
:
2011
4
Genre
:
Drama
5
Sutradara
:
Ifa Isfansyah
6
Penulis Skenario
:
Salman Aristo
7
Pemain
:
Nyoman Oka Antara, Prisia Nasution

Film ini menceritakan cinta yang terjadi di sebuah desa miskin Indonesia pada pertengahan 1960-an. Seorang tentara muda bernama Rasus (Nyoman Oka Antara) yang kembali setelah sekian lama ke kampung halamannya untuk mencari cintanya yang hilang, Srintil (Prisia Nasution).
Cerita film ini berawal ketika keduanya masih sangat kecil dan saling jatuh cinta di kampung mereka yang kecil dan miskin bernama Dukuh Paruk. Srintil seorang gadis kecil yang sangat terpesona dengan penari ronggeng di kampungnya memang bercita-cita untuk menjadi penari ronggeng. Malangnya, insiden tempe bongkrek seakan menjadi pintu buntu bagi Srintil dalam mewujudkan cita-citanya. Tempe bongkrek yang dibuat ayahnya membunuh hamper seisi kampung, termasuk sang penari ronggeng yang menjadi alasan Srintil dalam bercita-cita. Dan dikarenakan merasa bersalah atas kejadian ini sang ayah dan ibu Srintil pun mati bunuh diri.
Hanya Rasus teman kecilnya yang kini menemani Srintil. Mereka menjadi sepasang kekasih hingga dewasa. Menjelang dewasa, Srintil semakin mahir menari. Pesona Srintil yang magis membuat para tetua dukuh percaya bahwa Srintil adalah titisan ronggeng. Pada saat Srintil menyiapkan diri untuk tugasnya, Rasus menyadari bahwa menjadi seorang ronggeng tidak hanya berarti menjadi pilihan dukuhnya di pentas-pentas tari. Srintil akan menjadi milik semua warga Dukuh Paruk dan kemampuan menari Srintil akan menghalangi cinta mereka. Hal ini menempatkan Rasus pada sebuah dilema. Ia merasa cintanya telah dirampas. Dalam keputusasaan, Rasus meninggalkan dukuhnya untuk menjadi anggota militer.
Seiring dengan berjalannya waktu, Dukuh Paruk telah menjadi sasaran para penganut komunisme. Ronggeng yang merupakan sarana hiburan dan budaya kini diboncengi kepentingan komunis. Dusun Paruk menjadi merah dan menjadi salah satu desa yang diawasi oleh tentara. Ketika operasi penumpasan komunis dilakukan untuk menumpas orang-orang dusun Paruk yang telah merah terjadilah kembali dilema yang dialami oleh Rasus dimana ia harus memilih antara loyalitas kepada negara atau cintanya kepada Srintil.
Akhirnya ketika Rasus berada dalam dilema, ia sudah kehilangan jejak kekasihnya. Srintil telah ditahan tentara entah dimana. Pencariannya dalam menemukan belahan jiwanya yang tidak mudah, baru membuahkan hasil setelah 10 tahun. Dimana nasib mempertemukan Rasus dengan Srintil dalam keadaan yang semuanya sudah berubah. Rasus menemukan Srintil hanya bukanlah menjadi penari Ronggeng yang menarik magis para penontonnya, namun hanyalah sebagai seorang penari keliling di jalanan.

Tidak ada komentar: