Ragam Tulisan

Senin, 31 Oktober 2011

BJJB TVOne Episode Mesir : Budaya Indonesia di Negeri Piramid

 
Surabaya, 29 Oktober 2011
Tadi malam pukul 21.00 WIB saya sedang menyaksikan program Bukan Jalan Jalan Biasa (BJJB) di TV One. Episode kali ini sangat menarik perhatian saya karena mengangkat tema tentang kebudayaan Indonesia di negara Mesir. Sebagaimana kita ketahui, Mesir merupakan negara kawasan Timur Tengah yang tandus dan tentu saja letaknya jauh dari Indonesia. Mesir adalah tempat peradaban tertua di dunia, dengan adanya kebudayaan hierogliph dan raja Fir’aun yang terkenal. Sehingga Mesir menjadi salah satu situs warisan dunia yang sangat penting. Selain itu di negara ini terdapat perguruan tinggi tertua di dunia, dimana biasanya para santri Indonesia sangat mendambakan untuk dapat menimba ilmu disana. Itulah Universitas Al-Azhar, universitas yang sudah banyak mencetak imam-imam besar terkenal di dunia..
Yang membuat petualangan di progam BJJB kali ini menjadi lebih menarik adalah perjalanan mereka mengenali budaya Bangsa Indonesia yang ternyata berkembang di negara Mesir. Indonesia sebetulnya tidak terikat langsung dengan negeri piramid ini, namun toh pengenalan budaya kita bisa sampai jauh ke negeri ini.
Sebagai contoh adalah ada sebuah jalan di kota Mesir yang dinamakan dengan nama proklamator kita yaitu jalan Ahmad Sukarno. Yang lebih mengesankan lagi, ternyata masyarakat disana mengenal siapa Sukarno dan mengapa jalan ini dinamakan beliau. Sungguh menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi saya.
Tak hanya itu, sang proklamator tak hanya dijadikan nama jalan saja disana. Namun, sang proklamator ternyata membawakan benih mangga ke Mesir. Uniknya, walaupun Mesir adalah negara timur tengah yang terkenal panas dan tandus, pohon mangga dapat tumbuh subur dan berbuah lebat di sana. Masyarakat Mesir sangat menggemari minum jus mangga. Merekla biasanya menikmati segelas jus mangga sebagai pelepas dahaga ditengah panas dan teriknya matahari negeri piramid.
Hal lain yang tak kalah unik adalah adanya rumah makan khas masakan Indonesia di Mesir, mulai dari rendang, gado-gado, hingga masakan-masakan khas daerah-daerah di Indonesia yang terkenal dengan cita rasa yang kaya akan rempah-rempah disajikan disana. Bapak Uncu, sang pemilik restoran Khas Indonesiamengatakan, walaupun harganya berkali-kali lipat dari harga di tanah air, namun rumah makan khas Indonesia ini tidak pernah sepi pengunjung. Bahkan, penikmat masakan rumah makan ini tidak hanya Warga Negara Indonesia saja, namun juga warga negara serumpun seperti Malaysia atau warga Mesir keturunan Indonesia.
Rumah makan khas Indonesia di Mesir mungkin menarik perhatian kita, tapi mungkin anda kaget mendengar cerita ini. Pernah nonton film Ketika Cinta Bertasbih kan...?? Ingat tokoh Azzam yang jualan bakso di Mesir guna membiayai kuliahnya di Al Azhar..?? nah, ternyata ada juga lho mahasiswa Indonesia yang jualan bakso disana. Yaah... bakso sangat digemari bukan hanya di film saja namun di kehidupan nyata, bakso memang laris manis di Mesir.
Tak kalah menariknya dengan nama jalan dan kuliner Indonesia di Mesir. Di Mesir juga terdapat sebuah padepokan Pencak Silat juga lhoo..!!! Dan pesertanya bukan hanya warga Indonesia saja. Namun, masyarakat Mesir juga boleh ikut belajar Silat. Tujuan mempelajari silat ini sebenarnya bukan hanya memperkenalkan budaya bela diri asli Indonesia saja, namun juga untuk membekali mereka dengan keterampilan pertahanan diri. Seru bukan..??? Waahh bangga yaah kebudayaan kita terkenal di negara orang...


Akhirnya petualangan tim Bukan Jalan Jalan Biasa di Mesir membuat saya kembali berpikir. Kalau kebudayaan kita saja bisa begitu berkembang dan diminati oleh masyarakat di luar negeri, seharusnya kita sebagai penduduk Indonesia lebih peduli akan kelangsungan dari kebudayaan kita yang sangat kaya dan beragam ini. Kita punya kewajiban untuk ikut melestarikan budaya kita sendiri, sehingga tidak ada lagi yang peristiwa budaya kita dicaplok dengan pengakuan oleh negara asing. Sungguh sebuah ironi bukan jika hal itu terjadi..???

Tidak ada komentar: