Ragam Tulisan

Senin, 21 November 2011

HARU BIRU FINAL SEAGAMES 26


 Jakarta, 21 Nopember 2011
Suasana haru menyelimuti seluruh Gelora Bung Karno bahkan masyarakat Indonesia tadi malam. Hal ini disebabkan oleh kekalahan secara menyakitkan Timnas U-23 Indonesia oleh timnas Malaysia pada ajang Final SeaGames 26 lewat cara adu penalti. Sebenarnya suasana kemeriahan di Gelora Bung Karno sudah mulai terasa saat pendukung merah suporter sang Garuda Muda ini mulai memenuhi area stadion untuk menyaksikan timnas kesayangan mereka berlaga di ajang Final SeaGames 26. Namun semua itu berubah ketika Final SeaGames ke 26 cabang olahraga Sepakbola penuh gengsi antara kesebelasan Malaysia dengan Indonesia tadi malam akhirnya dimenangkan oleh kesebelasan Malaysia dengan cara dramatis yaitu adu penalti.
Saat kick-off babak pertama dimulai, kesebelasan Indonesia tampil agresif dan terus menekan pertahanan Malaysia melalui kedua pemain sayap yaitu Okto dan Andik yang mempunyai pergerakan cepat. Akhirnya pada menit ke-6, pemain belakang Indonesia Gunawan Dwi S berhasil menyarangkan bola ke gawang Malaysia yang dijaga oleh M Fahmi setelah menanduk umpan tendangan penjuru dari Oktovianus Maniani.
Tertinggal 1-0, membuat tim berjuluk Harimau Malay ini meningkatkan tempo permainan dan balas menyerang pertahanan timnas Indonesia untuk mengejar ketinggalan mereka. Beberapa umpan akurat yang dilepaskan oleh Badrool sang kapten belum berhasil dimanfaatkan dengan baik oleh para stiker timnas Malaysia.Namun petaka datang di menit ke-35 tatkala timnas Indonesia melakukan kesalahan sehingga bola berhasil dicuri pemain Malaysia lalu melepaskan umpan dari sayap kiri pertahanan Indonesia dan disundul secara sempurna oleh striker Malaysia sehingga robeklah jaring timnas Indonesia yang dijaga oleh Kurnia Meiga dan mengubah skor menjadi 1-1.
Sepanjang 2x45 menit memang praktis tidak ada lagi serangan-serangan Indonesia yang berarti. Hal ini dapat dilihat dari jumlah penguasaan bola lebih banyak dilakukan oleh Malaysia. Faktor kelelahan tampaknya menjadi salah satu penyebab kurang baiknya permainan timnas kita. Apalagi jika kita melihat pertandingan melawan Vietnam pada hari sabtu lalu yang memang sangat menguras tenaga timnas Indonesia yang hanya diberikan waktu istirahat selama satu hari.
 Perpanjangan waktu 2x15 menit pun tidak banyak mengubah keadaan, faktor kelelahan jelas mempengaruhi konsentrasi Egy dan kawan-kawan. Kesalahan antisipasi bola dan mengumpan yang tidak akurat hanya sekedar menambah gemas jutaan penonton yang galau menyaksikan pertandingan final penuh gengsi ini.
Akhirnya adu penalti pun harus dilakukan untuk menentukan siapa pemenang dari pertandingan ini. Pelatih Indonesia Rahmad Dharmawan telah menunjuk lima algojo untuk melakukan tendangan penalti. Mereka adalah Titus Bonai, Gunawan DS, Abd. Rahman, Egy Melgiansyah, dan Ferdinand Sinaga. Sayang dikata, dari lima algojo Indonesia hanya berhasil menjebol gawang Malaysia sebanyak tiga kali dan impian Indonesia untuk merebut medali emas sejak tahun 1991 ini pupus ketika penendang terakhir Malaysia berhasil mengoyak jaring Kurnia Meiga dan memastikan Malaysia sebagai perih medali emas cabang olahraga bergengsi ini.
Sang pelatih Rahmad Dharmawan mengatakan bahwa dalam adu penalti bukan hanya faktor skill yang menentukan, namun juga faktor mental. Kita mungkin bisa membayangkan bagaimana ketegangan yang dirasakan saat kita menonton pertandingan penting ini. Apalagi jika kita yang melakukan tendangan penalti. Namun, sang pelatih mengucapkan permohonan maaf karena belum dapat memenuhi harapan masyarakat Indonesia untuk merebut medali emas.
Akhirnya, walaupun Indonesia gagal meraih medali emas cabang sepakbola namun Indonesia dipastikan menjadi juara Umum SeaGames dengan menorehkan lebih dari 171 emas, 147 perak, dan 136 perunggu. Dan walaupun kali ini kita kalah, namun semoga ini menjadi awal kebangkitan persepakbolaan nasional untuk dapat terus membina potensi muda agar Sang Garuda dapat mengembangkan sayapnya di ajang kompetisi yang lebih tinggi.

MENGANTRI TIKET KERETA API DI STASIUN GUBENG


Surabaya, 21 Nopember 2011
 Sebagai mana kita ketahui, bahwa kereta api merupakan salah satu tulang punggung transportasi darat khususnya di pulau Jawa. Jasa angkutan yang dikelola secara tunggal oleh PT. Kereta Api Indonesia ini memang sering menjadi sorotan masyarakat terutama terhadap pelayanan yang masih kurang memuaskan bagi para pengguna kereta api.
Sebagai contoh, saya mengalaminya sendiri saat mengantri tiket di Stasiun Surabaya-Gubeng. Rencananya saya ingin membeli tiket untuk berangkat ke Jakarta pada tanggal 25 Nopember 2011. Ketika itu saya tiba di Stasiun Gubeng pada pukul 16. 00 waktu setempat dan langsung menuju ruang reservasi tiket. Namun saya terkaget tatkala saya memasuki ruangan tersebut, ternya sudah ada puluhan orang yang ramai mengantri tiket kereta api. Saya cukup heran mengapa begitu banyak calon penumpang yang mengantri padahal sebenarnya ini bukanlah musim mudik.
Setelah ditanyakan, peningkatan jumlah pengguna jasa kereta api ini disebabkan oleh peningkatan arus penumpang karena memang pada musim lebaran haji atau bulan haji banyak masyarakat yang menyelenggarakan pesta dan syukuran baik itu pernikahan, khitanan ataupun mereka yang baru pulang dari tanah suci. Bahkan, volume penumpang kereta api yang tinggi ini diprediksi akan terus terjadi hingga akhir tahun. Selain itu perubahan sistem reservasi tiket kereta api yang dilakukan oleh PT KAI selaku pengelola jasa kereta api yang mengakibatkan terjadinya beberapa gangguan komunikasi ikut menambah lamanya waktu mengantri tiket.
Antrian panjang para calon penumpang yang akan memesan tiket di stasiun Surabaya-Gubeng ini rata-rata adalah calon penumpang yang akan membeli tiket kereta api khususnya jurusan Surabaya ke Jakarta, Yogyakarta atau Bandung. Anehnya, dengan antrian sepanjang ini loket pemesanan tiket hanya dilayani oleh dua orang petugas. Tentu saja antrian panjang yang tidak dapat terhindarkan lagi dan calon penumpang harus rela untuk menunggu hingga gilirannya dapat dilayani akan semakin menambah kegalauan para calon penumpang. Selain pelayanan yang lama dari pihak Kereta Api, keterbatasan armada yang disiapkan oleh PT. Kereta Api Indonesia juga mengakibatkan kereta api yang akan dipesan oleh calon penumpang sudah habis. Kontan saja ini menambah kekecewaan penumpang yang telah lama mengantri namun tidak berhasil mendapatkan tiket sesuai dengan yang mereka harapkan. Bahkan beberapa calon penumpang memprotes keras pelayanan buruk yang diberikan oleh PT. Kereta Api Indonesia selama ini.
Sebagai contoh misalnya saya bermaksud untuk memesan tiket kereta api Gumarang jurusan Surabaya, Pasar Turi tujuan Jakarta Kota untuk tanggal 25 Nopember 2011. Namun tiket penumpang kereta api Gumarang tersebut telah habis terjual hinggal tanggal 27 Nopember 2011. Sehingga untuk dapat mencapai Jakarta, saya harus ke Yogyakarta dahulu, baru dilanjutkan dengan menggunakan kereta api Fajar Utama yang berangkat dari Stasiun Tugu-Yogyakarta menuju Jakarta. Dan saya berhasil mendapatkan tiket ini setelah bersabar untuk mengantri selama1,5 jam.
Akhirnya, dari pengalaman ini saya sangat berharap bahkan mungkin para pengguna jasa kereta apai lainnya agar PT Kereta Api Indonesia selaku pengelola tunggal jasa angkutan perkeretaapian dapat lebih meningkatkan pelayanannya kepada pengguna jasa ini, mengingat komitmen PT. Kereta Api Indonesia yang telah mengubah logo perusahannya beberapa waktu lalu. Sehingga perubahan logo ini tidak hanya perubahan simbolis semata, namun lebih bermakna pada peningkatan kualitas layanan perkeretaapian.
gambar : www.google.co.id

Minggu, 20 November 2011

AKU PRESIDEN INDONESIA

Surabaya, 15 Nopember 2011
 Kalau membicarakan pemimpin, pikiranku langsung menuju ke hal-hal yang negatif. Banyak banget pemimpin negeri ini menunjukkan kepemimpinan yang gak baik. Berapa banyak coba pemimpin-pemimpin daerah yang udah kena kasus korupsi dan dipenjara walopun gak sedikit juga yang bebas. Mereka tuh bukannya mikirin kesejahteraan rakyatnya tapi malah menghitung kembali berapa modal yang udah dikeluarkan dan harus bisa kembali dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Soal kesejahteraan rakyat dipikirin belakangan, kesejahteraan dia dulu yang harus diutamakan. Apalagi kalau udah bermain dengan lawan politiknya, maka politik yang kotor dan curang pun dimainkannya asal dia selamat. Sampai ada anekdot, “Kalau tak curang mana bisa menang, kalau tak ingkar janji mana mungkin bisa berpolitik, dan kalau tak korup mana mungkin bisa hidup senang”.
Membicarakan pemimpin juga mengingatkanku dengan Presiden. Aku membayangkan kalo Presiden adalah sosok yang sangat berpengaruh di negeri ini. Dia punya mobil dinas dan sekumpulan pengawal pribadi, tinggal di istana negara dan punya pesawat kenegaraan yang siap mengantar sang empunya kemana saja. Segala fasilitas yang didapatkan dengan menjadi orang nomor satu di negeri ini membuatku ngiler jadi Presiden. Walaupun semua fasilitas kelas wahid tersedia buat sang Presiden, tetapi semua itu harus bisa dipertanggungjawabkan. Menjadi seorang Presiden artinya harus siap untuk berdedikasi secara penuh kepada negara. Mempimpin negara bukanlah suatu tugas yang mudah dan hanya orang hebat, luar biasa serta disegani banyak orang yang bisa melakukannya. Apalagi menjalankan tugas kepresidenan di negeri ini. Terlalu banyak masalah yang harus ditata dan diselesaikan mulai dari masalah ekonomi, kesatuan bangsa, keamanan dan masalah-masalah lainnya yang membuat kepala aku pusing tujuh keliling.
Mimpi memang jika aku yang baru jadi mahasiwa ini kemudian ditawari untuk jadi Presiden. Namun, namanya juga mimpi, tak apalah sedikit berandai-andai... Jika aku menjadi Presiden Indonesia, maka langkah yang kulakukan bukan sekedar retorika belaka seperti program-program meningkatkan kesejahteraan rakyat, memerangi korupsi, menegakkan keadilan, pendidikan murah, perlindungan tenaga kerja, berobat gratis, subsidi pupuk untuk petani dan lain-lainnya. Namun yang akan aku lakukan adalah menjadikan bangsa ini negara yang lebih gaya, maju, keren, dan punya harga diri yang lebih tinggi. Cara-caranya adalah dengan meniru langkah-langkah yang telah dilakukan oleh beberapa negara lain, seperti:

  1.  Etos Kerja Negara Jepang
Yang akan kita tiru dari Jepang bukanlah punya bintang-bintang JAV yang laku keras di Indonesia seperti Maria Ozawa, Sara Aori atau Rin Sakuragi (yang senyum-senyum berarti punya koleksinya..). Yang harus ditiru dari negara ini adalah semangat etos kerja yang tinggi dari para warga negaranya. Jepang hanya butuh waktu singkat untuk bangkit dari keterpurukan dan kembali menjadi kekuatan ekonomi dunia papan atas. Lihat saja bangkitnya mereka dari kekalahan Perang Dunia II, krisis global 2008 bahkan bencana tsunami di awal tahun. Seharusnya kita juga pasti bisa seperti mereka.

  2.  Nasionalisasi BUMN seperti di Venezuela
Yang senang mengikuti perkembangan kontes Miss Universe pasti tahu negara Venezuela. Harus kita akui kalau negara ini adalah produsennya cewek-cewek cantik bak bidadari mulai dari peserta kontes kecantikan sampai jadi model majalah Playboy. Namun yang harus kita tiru adalah keberanian presidennya Hugo Chavez untuk merevisi kontrak dengan para investor asing dan menasionalisasikan semua perusahaan yang berdampak pada hajat hidup orang banyak. Gak seperti di Indonesia yang masih banyak ketakutan akan kehilangan investor asing padahal itu hanyalah omong kosong dan lobi politik yang sarat muatan kepentingan seseorang atau golongan.

  3.  Produktivitas Negara China
Barang apa sih yang gak dibuat di China??? Hampir semua barang pasti bertuliskan “Made in China”. Negara yang berpenduduk 2 milyar jiwa ini memang punya banyak pabrik yang memproduksi berbagai macam barang. Mulai dari pabrik jarum pentul sampai telpon pintar, semua dibuat di negeri berjulukan Tirai Bambu ini. Karena hampir semua barang di dunia ini dibuat di China, sampai-sampai ada anekdot, “Kalau Tuhan itu membuat segalanya, kemungkinan dia berasal dari China”. Sebagai negara  besar harusnya Indonesia bisa seperti China untuk meningkatkan produktivitas negeri dengan membuka lapangan kerja seluas-luasnya melalui sektor industri tanpa meninggalkan faktor ramah lingkungan.

  4.  Pembangunan Pesat di Uni Emirat Arab
Uni Emirat Arab adalah negara kaya karena mereka mempunyai minyak bumi yang berlimpah. Dengan modal itu mereka menunjukkan keberhasilan pembangunannya pada dunia dengan membangun gedung-gedung yang spektakuler seperti menara Al-Burj dan bandara mereka di Dubai yang selalu jadi tempat singgah pesawat dari dan menuju Eropa atau Afrika. Mereka yang cuman modal minyak bumi doang bisa seperti itu, seharusnya Indonesia yang dikaruniai minyak bumi di bawah dan minyak sawit di atas serta kanan kirinya hutan, lautan dan masih banyak kekayaan alam yang lain bisa membangun negeri lebih baik dari mereka.

  5.  Tenggang Rasa di Afrika Selatan
Sebagaimana kita ketahui, Afrika Selatan dilanda konflik perbedaan ras (Apartheid) yang telah berlangsung lama. Namun dibawah pimpinan Nelson Mandela berhasil menghapuskan konflik tersebut bahkan mereka sukses menyelenggarakan Piala Dunia tahun lalu. Berbeda sekali dengan situasi di negeri ini. Kita pasti prihatin melihat setiap hari selalu saja ada kerusuhan dan keributan antar masyarakat di Indonesia. Mulai dari tawuran anak sekolahan sampai perebutan lahan Freeport di Papua. Di jaman maju seperti sekarang ini, cara-cara kekerasan udah ketinggalan jaman.

  6.  Meniru Keberanian Iran
Presiden Ahmadinejad adalah presiden idola aku. Walaupun beliau seorang presiden, namun hidupnya tetap sederhana dan bersahaja. Toh dengan hidup seperti itu, gak mengurangi kehormatannya di mata rakyatnya dan dunia. Berbeda jauh dengan di Indonesia yang sangat mementingkan pencitraan. Selain itu, Iran dengan lantang berani menentang negara adikuasa Amerika jika kebijakannya merugikan. Iran juga secara terang-terangan mengumumkan pada dunia telah memanfaatkan teknologi nuklir. Kita harusnya gak berfikiran negatif dan paranoid akan nuklir. Nuklir dimanfaatkan bukan hanya untuk senjata saja. Banyak negara maju yang udah memanfaatkan barang yang satu ini. Aku berharap dengan adanya BATAN dan ilmuwan Indonesia yang pandai-pandai bisa mengoptimalkan pemanfaatan energi yang satu ini bagi kesejahteraan rakyat.

  7.  Perkembangan Ekonomi Malaysia
Terakhir, walaupun sejujurnya aku gak suka sama negara ini (kenapa mesti Malaysiaa..??? Semoga Bung Karno gak menagis di alam kubur sana!!!). Mereka berhasil membangun fondasi ekonomi yang kokoh sehingga terhindar dari lilitan utang IMF maupun intervensi pihak asing lainnya, sehingga Malaysia berhasil melakukan peningkatan pesat di segala bidang. Tengok saja mereka kini mempunyai menara kembar Petronas, sirkuit Sepang bahkan beberapa kali mencaplok wilayah dan kebudayaan kita. Sementara di Indonesia, kota Jakarta saja saat ini masih dipusingkan bagaimana caranya menanggulangi banjir (padahal kalau kita bandingkan dengan Singapura yang cuman 1/6 wilayah Jakarta, mereka gak pernah mengalami kebanjiran kecuali kalo orang se-Sumatera ngencingin negara itu...wkwkwk).
 Demikian mimpi-mimpi aku jika terpilih jadi presiden negara ini. Semoga mimpi ini bisa terlaksana demi Indonesia yang lebih baik walaupun aku berharap bukan aku yang jadi Presidennya, karena aku gak mau jadi Presiden. Jadi Presiden di sini gak menyenangkan, harus jaim dan mementingkan pencitraan dimana-mana. Aku gak bisa nongkrong seenaknya di warung kopi,  jingkrak-jingkrak nonton konser musik atau bahkan bebas nulis blog seperti sekarang ini…...

Sabtu, 12 November 2011

Information System Expo 2011 Pecahkan Rekor MURI


Surabaya, 13 Nopember 2011
Gedung Robotika kampus ITS Sukolilo Surabaya menjadi saksi bisu pemecahan rekor update status jejaring sosial Twitter dengan jumlah 1.111 akun. Perhelatan Information System Expo 2011 yang diselenggarakan oleh jurusan Sistem Informasi ITS pada tanggal 12 Nopember 2011 ini berhasil mencatatkan rekor dengan melakukan update status twitter sebanyak 1.111 akun. Prestasi luar biasa ini dicapai berkat kerjasama seluruh elemen kampus yang mendukung terselenggaranya acara ini dengan baik.
Information System Expo 2011 ini dimulai dengan acara Seminar SAP for Education pada pukul 08.00 waktu setempat dengan pembicara Nurul Hasanah Uswati Dewi SE, M.Si, Ak setelah sebelumnya acara ini dibuka oleh Kepala Jurusan Sistem Informasi ITS bapak DR. Eng. Febriliyan Samopa, S. Kom, M.Kom.
Selanjutnya acara ini diisi oleh lomba band yang diikuti oleh berbagai macam band dari seluruh wilayah Jawa Timur dengan memperubutkan hadiah total senilai satu juta rupiah dan berkesempatan menjadi band pembuka bagi Ten2Five yang menjadi bintang dalam acara puncak IS Expo 2011 ini.
Antusiasme para pengunjung IS Expo 2011 mulai terlihat tatkala pada sore hari jumlah yang melakukan update status twitter sudah mencapai lebih dari 800 akun. Rencananya update status twitter ini akan ditutup pada pukul delapan malam untuk dilakukan penghitungan apakah telah mencapai 1.111 akun atau dengan kata lain memecahkan rekor MURI. Tepat pada pukul 9 malam diumumkanlah hasil dari update status twitter ini oleh notaris perwakilan dari MURI yang didampingi oleh Bapak Holil selaku wakil dari Jurusan Sistem Informasi ITS dan Bapak Herman selaku wakil dari rektorat ITS. Diluyar dugaan ternyata acara IS Expo 2011 ini berhasil melakukan update twitter sebanyak 1.138 akun dan pemecahan rekor pun tercadi. Riuh sorak kegembiraan pengungjung bergema ke seluruh Gedung Robotiks ITS.
Tak hanya itu, acara yang mengambil tema IS Expo TONIGHT (Together in One Night) ini juga turut dimeriahkan oleh band-band lokal kota Surabaya seperti etcetera, dolips, nonanoskins, poliritmik dan masih banyak lagi. Dengan pembawa acara Brian dan Mellisa suasana IS Expo 2011 semakin malam semakin meriah karena pengungjung menantikan perform dari band kesayangan mereka yaitu Ten2Five.

 Akhirnya puncak acara IS Expo 2011 pun dimulai dengan band pembuka yaitu Klinik yang menjadi juara umum lomba band pada acara ini. Selanjutnya pengunjung IS Expo 2011 pun dibuat histeris ketika satu persatu personil Ten2Five memasuki panggung. Dan tepuk tangan penonton makin meriah tatkala Imel sang vokalis menyapa para pengunjung. Dimulai dengan lagu pembuka yaitu I Do, para penonton terhanyut dalam lantunan lagu-lagu Ten2Five yang terkenal mempunyai lirik yang galau ini. Sehingga malam minggu kali ini semakin membuat galau para jomblo yang datang ke acara ini seorang diri...

Resensi Film : ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI


Detail Film :
1
Judul
:
Alangkah Lucunya Negeri Ini
2
Produksi
:
Citra Sinema
3
Tahun
:
2010
4
Genre
:
Komedi
5
Sutradara
:
Deddy Mizwar
6
Penulis Skenario
:
Musfar Yasin
7
Pemain
:
Reza Rahadian, Deddy Mizwar, Slamet Rahardjo, Jaja Mihardja, Tio Pakusadewo, Asrul Dahlan, Ratu Tika Bravani, Rina Hasyim, Sakurta Ginting, Sonia, dan Teuku Edwin

Sebuah film komedi Indonesia karya sineas ternama Deddy Mizwar yang berjudul “Alangkah Lucunya Negeri Ini” mencoba mengangkat potret nyata dalam kehidupan bangsa Indonesia. Dengan membawakan tema pendidikan, film ini mempunyai plot utama yaitu bagaimana Muluk (Reza Rahadian) dan kawan-kawannya bisa mengubah para pencopet cilik untuk tidak lagi mencopet dan beralih usaha yang halal dengan cara yang “tidak biasa”. Selain itu yang tidak kalah serunya adalah adanya bumbu-bumbu komedi yang membuat penonton berpikir seperti celetukan para bocah pencopet atau keadaan-keadaan sekitar film ini yang menggambarkan cerita negeri ini apa adanya.
Film ini bermula dari kekhawatiran para calon besan (H Makbul/Deddy Miszwar dan H. Sarbini/Jaja Miharja) yang begitu prihatin dengan nasib Muluk (Reza Rahardian) yang sudah lama menganggur. Hampir 2 tahun sejak Muluk lulus sarjana, dia belum bisa mendapatkan pekerjaan. Namun, meskipun selalu gagal dalam mendapatkan pekerjaan, Muluk tidak pernah berputus asa untuk terus berusaha.
Sebuah pertemuan dengan pencopet bernama Komet tak disangka membuka peluang pekerjaan bagi Muluk. Komet yang bersedia membawa Muluk ke markasnya, lalu memperkenalkan kepada bosnya bernama Jarot (Tio Pakusadewo). Muluk terkejut melihat rumah tua yang dijadikan markas itu adalah tempat berkumpul anak-anak seusia Komet yang pekerjannya adalah mencopet.
Melihat situasi ini, Muluk melihat peluang yang kemudian ia coba tawarkan kepada bos pencopet, Jarot. Ia meyakinkan Jarot bahwa ia dapat mengelola keuangan mereka hasil dari mencopet dan dengan meminta imbalan 10% dari hasil mencopet, Muluk bersedia untuk mendidik para pencopet cilik.
Ternyata usaha yang dikelola Muluk cukup berhasil. Dengan dibantu dua rekannya Syamsul (Asrul Dahlan) dan Pipit (Tika Bravani) yang juga sarjana, Muluk membagi tugas mereka untuk mengajar baca tulis, agama, budi pekerti dan kewarganegaraan. Namun jauh dalam hati kecilnya, Muluk berniat untuk mengarahkan para pencopet yang masih sangat muda tersebut agar mau mengubah profesi mereka.
Para pencopet yang dulu tidak tersentuh pendidikan ini, setelah dikelola Muluk dan teman-temanya sedikit demi sedikit mulai merasakan pendidikan yang selama ini dirasakan begitu mahal biayanya. Kita bisa melihat adegan bagaimana kesabaran Syamsul dalam mengajarkan Baca Tulis, hingga celetukan seorang anak didiknya mengenai seberapa pentingnya pendidikan. Karena itu, lantas Syamsul berkomentar : “Pendidikan itu penting. Karena berpendidikan, maka kita tahu bahwa pendidikan itu tidak penting!” . Atau ketika pencopet dengan sukses mengadakan upacara bendera. Begitu lagu kebangsaan Indonesia Raya berhenti, “Hiduplah Indonesia Raya”…tiba-tiba yang paling kecil menyeletuk:”Amin!”, sembari menggerakkan tangannya mengusap wajah, layaknya berdoa. Kita dapat melihat bahwa apapun profesinya, sebagai rakyat Indonesia mereka mempunyai harapan yang sama agar bangsa ini menjadi bangsa yang adil dan makmur.
Melihat film hasil kolaborasi penulis Musfar Yasin dan sutradara Deddy Mizwar ini, kita bisa melakukan penilaian dari banyak sudut pandang, diantaranya : ideologi, politik, sosial, budaya, pendidikan, kriminalitas, generasi muda, dan agama. Isu-isu dasar yang sangat tampak di permukaan seperti pengangguran, kekerasan, dan materialistis juga ikut disinggung dalam film ini.
Dalam film ini banyak memperlihatkan keadaan kelompok-kelompok masyarakat yang termarjinalkan dan memang itu yang sebenarnya terjadi. Adanya tekanan sosial yang dialami Muluk karena masih saja menganggur walaupun sudah sarjana, atau kewajiban bekerja dan menikah adalah hal lumrah di negeri ini. Potret kemiskinan dan pengangguran juga disajikan apik seperti sang ibu (Rina Hasyim) yang tidak punya pekerjaan selain mengisi TTS dan game watch, atau Syamsul yang hobi bermain gaple di pos ronda.  Bahkan kelakuan Pipit yang senang mengikuti kuis di televisi dan undian berhadiah sebagai jalan pintas untuk mencari materi.
Selain itu, di film ini juga mengangkat persoalan agama dan umatnya. Hal ini tergambar dari konflik antara kelompok haji, seperti Makbul, Sarbini dan Haji Rahmat (Slamet Rahardjo Djarot) yang menolak tegas tindakan revolusioner Muluk yang mengumpulkan 10% dari hasil copet untuk diputar dan ditabung, karena menimbulkan kontroversi sebagai uang haram.
Di akhir film, muncul pernyataan keras yang menjadi jiwa film ini: “Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara”, bunyi pasal 34 UUD 1945. Hal ini sebenarnya mempunyai muatan politis yang menyindir keseriusan para elit politik dalam memperhatikan nasib kaum terpinggirkan.
Akhirnya, dari film ini kita dapat mengambil pelajaran, bahwa niat baik apabila dilakukan dengan cara yang dapat menimbulkan kontroversi ternyata tidak dapat langsung diterima masyarakat. Seperti konflik yang dialami oleh Muluk dengan kelompok haji. Selain itu, setiap manusia mempunyai kesempatan untuk berubah menjadi manusia yang lebih baik. Kita diajarkan untuk lebih arif dalam menilai seseorang bukan hanya dari bungkusnya saja, seperti apakah dia berprofesi pencopet, pengangguran ataupun calon legislatif. Namun yang perlu kita perhatikan bagaimana mereka mempunyai kebaikan untuk dapat dibagikan kepada sesama. Meskipun di akhir film, tidak semua usaha Muluk berhasil, karena para pencopet cilik didikannya sebagian ada yang beralih profesi menjadi pedagang asongan walau dikejar-kejar satpol PP dan adapula yang tetap menjadi pencopet. Usaha Muluk patut kita apresiasi, karena “Walaupun apa yang kita lakukan belum tentu mengubah sesuatu, namun segalanya tidak akan berubah jika kita tidak melakukan apa-apa, bukan..??”

Rakornas APTIKOM 2011



Kota Batu, Jawa Timur, 10 Nopember 2011

 Kota Batu di Malang Jawa Timur pada tanggal 10 Nopember 2011 telah menjadi tuan rumah pelaksanaan Rakornas APTIKOM 2011. Acara ini diikuti oleh peserta dari 12 wilayah kepengurusan Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Ilmu Komputer (APTIKOM) atau Kopertis dari seluruh wilayah Indonesia.
Rakornas APTIKOM kali ini bertema Green Rakornas. Hal ini diusung oleh panitia karena seluruh kegiatan rakornas 2011 diselenggarakan di lokasi yang memiliki nuansa alam dan udara yang masih segar. Lokasinya tepatnya terletak di Klub Bunga Butik Resort, di kota Batu, Jawa Timur. Atmosfer di kota Batu diharapkan dapat memberikan suasana yang kondusif bagi seluruh peserta rakornas untuk membahas agenda-agenda APTIKOM. Selain itu, fasilitas-faslitas yang disediakan oleh Klub Bunga dapat dimanfaatkan oleh para peserta rakornas untuk refreshing, melepaskan lelah dari aktifitas sehari-hari di kota asal.
Rakornas APTIKOM tahun 2011 ini rencananya diselenggarakan pada tanggal 10-12 November 2011 dan sebagian besar kegiatannya dilaksanakan pada tanggal yang memiliki angka istimewa, yaitu 11-11-11 (11 November 2011). Rakornas APTIKOM 2011 ini diagendakan untuk membahas beberapa topik diantaranya:

  1.     Kurikulum (S1, S2, S3, dan vokasi)
  2.     Jurnal dan Majalah, Seminar dan konferensi
  3.     Standar Kompetensi Kerja (Profesi)
  4.     E-learning (Nexsus)
  5.     Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
  6.     Manajemen mutu (BAN & BNSP)
  7.     Kerjasama dengan Pemangku Kepentingan
  8.     Internal Organisasi

Selain itu, akan diselenggarakan pula kegiatan lainnya seperti: ekspo, koordinasi untuk anggota APTIKOM (dikelompokkan berdasarkan wilayahnya), Konvensi dan Pakta APTIKOM yang bertepatan pada pukul 11.11 tanggal 11-11-2011, dan acara bebas untuk memberi kesempatan para peserta APTIKOM untuk memanfaatkan fasilitas resort.
Rakornas ini dibuka oleh ketua APTIKOM dan dilanjutkan dengan pelantikan kepengurusan APTIKOM 2011-2015. Kepengurusan yang telah terbentuk sebelas pengurus wilayah dari 12 kepengurusan ini seyogyanya akan menjadi perpanjangan tangan APTIKOM untuk mewujudkan tujuan dari APTIKOM dan memudahkan koordinasi diantara perguruan tinggi peserta APTIKOM.


Selain itu pembukaan Rakornas ini juga disemarakkan dengan penampilan kelompok Merdeka, mata kuliah Interpersonal dari ITS Surabaya. Mereka menampilkan sebuah karya seni berupa kabaret dengan membawakan cerita rakyat dari daerah Sumatera Barat yaitu Malin Kundang. Namun lain dari cerita biasanya, cerita rakyat yang dibawakan oleh kelompok Merdeka, mata kuliah Interpersonal ini dikemas dengan apik dan tidak membosankan. Dengan pembawaan yang ceria dan lucu tentu saja menaril antusiasme peserta melihat pentas seni kelompok ini. Apresiasi diberikan oleh seorang peserta rakornas setelah melihat kreasi yang dibawakan oleh kelompok Merdeka, mata kuliah Interpersonal ini, dosen ini berujar, “ Mahasiswa IT memang seharusnya tidak hanya pandai di depan komputer saja, namun juga harus pandai untuk tampil di depan umum. Hal ini diharapkan akan menyeimbangkan kualitas otak kanan dan otak kiri.”
Akhirnya setelah pentas kelompok Merdeka, mata kuliah Interpersonal usai. Maka acara Rakornas dilanjutkan kembali dan kelompok Merdeka, mata kuliah Interpersonal pun pulang ke kampus ITS Surabaya dengan membawa sebuah pengalaman berharga dari kota Batu, Malang.

Perayaan Idul Adha 1432 H Di Kota Cimahi



 Bandung, 07 Nopember 2011
9 Dzuhijjah merupakan saat dimana jemaah haji melakukan wukuf di Arafah. Kegiatan ini merupakan bagian terpenting dari rangkaian ibadah haji, karena semua jemaah haji wajib berkumpul di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah mulai dari tengah hari hingga saat matahari tenggelam. Di Padang Arafah ini jemaah haji dikumpulkan agar dapat memaknai bahwa di akhir zaman nanti seluruh manusia akan dikumpulkan di Padang Mahsyar untuk menerima pengadilan dari Allah SWT atas segala amal dan perbuatannya selama di dunia. Oleh karena itu, pada saat wukuf jemaah haji disunnahkan untuk memperbanyak istighfar dan berdo’a berharap agar ibadah hajinya diterima dan menjadi haji yang mabrur.
Selain itu, di Padang Arafah juga terdapat sebuah bukit bernama Jabal Rahmah. Di bukit inilah nenek moyang manusia yaitu Nabi Adam a.s dan Siti Hawa dipertemukan Allah SWT setelah diusir dari surga karena tak kuasa menahan godaan syaitan untuk memakan buah Khuldi yang dilarang oleh Allah SWT.
Pada keesokan harinya yaitu pada tanggal 10 Dzulhijjah, seluruh umat muslim di dunia merayakan Idul Adha. Di Indonesia contohnya, perayaan yang disebut juga Idul  Qurban ini  jatuh pada hari minggu tanggal 6 Nopember kemarin. Seluruh umat muslim Indonesia melaksanakan sholat I’d dan dilanjutkan dengan pemotongan hewan qurban untuk dibagikan dagingnya pada fakir miskin, tetangga dan masyarakat lainnya agar pada hari Idul Qurban dapat merasakan suasana perayaan dengan makan daging hewan qurban.
Tak terkecuali pelaksanaan  Idul Qurban di Kota Cimahi juga dilaksanakan pada tanggal 6 Nopember 2011 kemarin. Masjid Agung Kota Cimahi yang menjadi tempat pelaksanaan sholat Id mulai dipenuhi para jamaah sejak matahari terbit. Mereka berduyun-duyung menuju ke masjid untuk melaksanakan sholat sunnat setahun sekali ini. 
 Sebelum pelaksanaan sholat I’d dimulai, panitia menyampaikan laporan penerimaan hewan qurban dari para dermawan yang menitipkan hewan qurban-nya untuk dikelola oleh pihak masjid. Begitu juga walikota Kota Cimahi Bapak Ir. Ithoc Tochija, MM yang menitipkan satu ekor sapi qurban. Selanjutnya sambutan bapak Walikota Kota Cimahi memulai rangkaian pelaksanaan sholat I’d. Melalui sekretaris daerahnya, beliau menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadirannya bersama masyarakat Kota Cimahi untuk melaksanakan sholat Id  bersama. Namun dalam sambutannya beliau berpesan agar dengan semangat Idul Qurban, masyarakat Kota Cimahi dapat terus meningkatkan nilai-nilai kepedulian sosial, tenggang rasa dan saling tolong menolong terhadap sesama. Karena dengan menjalankan ibadah qurban ini, membuktikan solidaritas sosial yang sangat luhur dengan saling berbagi dan merasakan daging qurban yang dinikmati semua kalangan masyarakat. 
 Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S Al-Kautsar:2 ;”Maka dirikanlah sholat karena Rabb-mu dan berkurbanlah.” Kita diperintahkan untuk berqurban sebagai rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan kepada kita dan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sesungguhnya berqurban hukumnya adalah sunnat muakkad/ sunnat yang sangat dianjurkan. Hal ini dikarenakan ibadah qurban membawa dampak positif bagi masyarakat yang diaplikasikan dengan memotong hewan qurban yang dapat dinikmati atau dirasakan oleh semua kalangan terutama kaum fakir miskin.
Selanjutnya pelaksanaan sholat Id dipimpin oleh KH. Dimyati sebagai imam sholat Id. Pelaksanaan sholat I’d ditutup dengan khutbah dari khatib yang kemudian dilanjutkan dengan pemotongan hewan qurban.
Demikianlah pelaksanaan Idul Qurban di Kota Cimahi, kota yang berpenduduk sekitar setengah juta jiwa ini ikut meramaikan pelaksanaan qurban. Tak hanya di Masjid Agung Cimahi saja, namun juga di masjid-masjid di seluruh Kota Cimahi. Pelaksanaan qurban ini tentu saja membawa sebuah harapan luhur mengenai kepedulian sosial yang dapat terjalin baik diantara masyarakat Kota Cimahi khususnya, sebagaimana motto kota ini yaitu “Saluyu Ngawangun Jati Mandiri”

PRIORITAS HIDUP



Surabaya, 06 Nopember 2011

Di dunia ini tidak ada orang yang bodoh, yang ada adalah orang yang tidak bisa menentukan prioritas.”



 Setiap manusia diberikan akal pikiran untuk menentukan ke arah mana hidupnya akan berjalan. Sebenarnya, setiap manusia diberikan modal yang sama oleh Tuhan berupa otak dan organ yang sama. Namun kemampuan untuk mengoptimalkan modal tersebut yang membuat nasib seorang manusia berbeda dengan manusia yang lainnya. Usaha seseorang tidak dapat dilepaskan dari kesuksesan yang akan diraihnya dalam hidup. Ada orang yang berusaha sekuat tenaga bahkan jatuh bangun untuk dapat mewujudkan apa yang dia inginkan. Namun ada juga orang yang berpangku tangan menunggu mukjizat atau pemberian orang lain.

Semua ini tergantung dari ambisi masing-masing orang untuk menempatkan sepenting apakah kesuksesan dalam hidupnya. Hal ini juga yang membentuk jurang pemisah antara si Kaya dan si Miskin. Namun, satu hal yang pasti, orang kaya tidak hanya kaya dengan sekedar memperoleh kekayaan yang diwariskan oleh orang tuanya yang kaya raya. Tapi mereka memang pandai dalam mengoptimalkan modal yang diberikan Tuhan kepadanya.

Ada sebuah teori yang mengemukakan bahwa 80% uang di Indonesia ini dimiliki oleh 20% penduduk Indonesia yang kaya, sedangkan 20% uang yang lain dimiliki oleh 80% penduduk lainnya. Jika 80% uang yang terdapat di 20% orang kaya tersebut dibagi rata ke seluruh penduduk Indonesia, maka suatu saat kondisi 80% uang dimiliki oleh 20% penduduk kaya akan kembali terjadi.

Dari teori di atas kita dapat membedakan manusia yang mempunyai mental sebagai orang kaya dengan mental orang yang biasa-biasa saja. Orang yang sejatinya kaya akan melihat uang yang dipegang oleh semua orang sebagai potensi yang besar dan ia memprioritaskan uang yang dipegangnya untuk membangun sebuah bisnis. Sebaliknya, orang yang tiba-tiba menjadi kaya segera memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menikmati kekayaannya. Mungkin inilah faktor mengapa ada jargon yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin.

Lalu bagaimanakah sebuah mental orang kaya dapat dibangun?? Mungkin bakat diperlukan dalam hal ini, namun jauh lebih penting dari itu seseorang yang bermental kaya berani dalam mengambil resiko. Dia akan memanfaatkan kesempatan yang ada sekecil apapun kesempatan itu dan mendahulukan hal-hal yang utama dalam memanfaatkan kesempatan tersebut. Tidak selalu berhasil memang, namun bukankah orang berhasil itu merasakan gagal lebih banyak daripada orang yang gagal??? Maka, janganlah putus asa dalam mewujudkan impian kita.

Mendahulukan hal-hal utama kemudian mengurutkan hal-hal apa saja yang akan dilakukan dengan cara membuat prioritas akan sangat menentukan terwujudnya apa yang kita cita-citakan. Dengan prioritas kita akan mengetahui langkah-langkah apa saja yang harus kita lakukan dalam menjalani hidup ini. Kita dapat mengatur, mengelola dan menyesuaikan rencana kita. Kejelian anda dalam menentukan prioritas  akan menuntun anda mencapai kualitas hidup yang lebih baik.