Ragam Tulisan

Sabtu, 12 November 2011

PRIORITAS HIDUP



Surabaya, 06 Nopember 2011

Di dunia ini tidak ada orang yang bodoh, yang ada adalah orang yang tidak bisa menentukan prioritas.”



 Setiap manusia diberikan akal pikiran untuk menentukan ke arah mana hidupnya akan berjalan. Sebenarnya, setiap manusia diberikan modal yang sama oleh Tuhan berupa otak dan organ yang sama. Namun kemampuan untuk mengoptimalkan modal tersebut yang membuat nasib seorang manusia berbeda dengan manusia yang lainnya. Usaha seseorang tidak dapat dilepaskan dari kesuksesan yang akan diraihnya dalam hidup. Ada orang yang berusaha sekuat tenaga bahkan jatuh bangun untuk dapat mewujudkan apa yang dia inginkan. Namun ada juga orang yang berpangku tangan menunggu mukjizat atau pemberian orang lain.

Semua ini tergantung dari ambisi masing-masing orang untuk menempatkan sepenting apakah kesuksesan dalam hidupnya. Hal ini juga yang membentuk jurang pemisah antara si Kaya dan si Miskin. Namun, satu hal yang pasti, orang kaya tidak hanya kaya dengan sekedar memperoleh kekayaan yang diwariskan oleh orang tuanya yang kaya raya. Tapi mereka memang pandai dalam mengoptimalkan modal yang diberikan Tuhan kepadanya.

Ada sebuah teori yang mengemukakan bahwa 80% uang di Indonesia ini dimiliki oleh 20% penduduk Indonesia yang kaya, sedangkan 20% uang yang lain dimiliki oleh 80% penduduk lainnya. Jika 80% uang yang terdapat di 20% orang kaya tersebut dibagi rata ke seluruh penduduk Indonesia, maka suatu saat kondisi 80% uang dimiliki oleh 20% penduduk kaya akan kembali terjadi.

Dari teori di atas kita dapat membedakan manusia yang mempunyai mental sebagai orang kaya dengan mental orang yang biasa-biasa saja. Orang yang sejatinya kaya akan melihat uang yang dipegang oleh semua orang sebagai potensi yang besar dan ia memprioritaskan uang yang dipegangnya untuk membangun sebuah bisnis. Sebaliknya, orang yang tiba-tiba menjadi kaya segera memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menikmati kekayaannya. Mungkin inilah faktor mengapa ada jargon yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin.

Lalu bagaimanakah sebuah mental orang kaya dapat dibangun?? Mungkin bakat diperlukan dalam hal ini, namun jauh lebih penting dari itu seseorang yang bermental kaya berani dalam mengambil resiko. Dia akan memanfaatkan kesempatan yang ada sekecil apapun kesempatan itu dan mendahulukan hal-hal yang utama dalam memanfaatkan kesempatan tersebut. Tidak selalu berhasil memang, namun bukankah orang berhasil itu merasakan gagal lebih banyak daripada orang yang gagal??? Maka, janganlah putus asa dalam mewujudkan impian kita.

Mendahulukan hal-hal utama kemudian mengurutkan hal-hal apa saja yang akan dilakukan dengan cara membuat prioritas akan sangat menentukan terwujudnya apa yang kita cita-citakan. Dengan prioritas kita akan mengetahui langkah-langkah apa saja yang harus kita lakukan dalam menjalani hidup ini. Kita dapat mengatur, mengelola dan menyesuaikan rencana kita. Kejelian anda dalam menentukan prioritas  akan menuntun anda mencapai kualitas hidup yang lebih baik.

Tidak ada komentar: