Ragam Tulisan

Sabtu, 12 November 2011

Perayaan Idul Adha 1432 H Di Kota Cimahi



 Bandung, 07 Nopember 2011
9 Dzuhijjah merupakan saat dimana jemaah haji melakukan wukuf di Arafah. Kegiatan ini merupakan bagian terpenting dari rangkaian ibadah haji, karena semua jemaah haji wajib berkumpul di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah mulai dari tengah hari hingga saat matahari tenggelam. Di Padang Arafah ini jemaah haji dikumpulkan agar dapat memaknai bahwa di akhir zaman nanti seluruh manusia akan dikumpulkan di Padang Mahsyar untuk menerima pengadilan dari Allah SWT atas segala amal dan perbuatannya selama di dunia. Oleh karena itu, pada saat wukuf jemaah haji disunnahkan untuk memperbanyak istighfar dan berdo’a berharap agar ibadah hajinya diterima dan menjadi haji yang mabrur.
Selain itu, di Padang Arafah juga terdapat sebuah bukit bernama Jabal Rahmah. Di bukit inilah nenek moyang manusia yaitu Nabi Adam a.s dan Siti Hawa dipertemukan Allah SWT setelah diusir dari surga karena tak kuasa menahan godaan syaitan untuk memakan buah Khuldi yang dilarang oleh Allah SWT.
Pada keesokan harinya yaitu pada tanggal 10 Dzulhijjah, seluruh umat muslim di dunia merayakan Idul Adha. Di Indonesia contohnya, perayaan yang disebut juga Idul  Qurban ini  jatuh pada hari minggu tanggal 6 Nopember kemarin. Seluruh umat muslim Indonesia melaksanakan sholat I’d dan dilanjutkan dengan pemotongan hewan qurban untuk dibagikan dagingnya pada fakir miskin, tetangga dan masyarakat lainnya agar pada hari Idul Qurban dapat merasakan suasana perayaan dengan makan daging hewan qurban.
Tak terkecuali pelaksanaan  Idul Qurban di Kota Cimahi juga dilaksanakan pada tanggal 6 Nopember 2011 kemarin. Masjid Agung Kota Cimahi yang menjadi tempat pelaksanaan sholat Id mulai dipenuhi para jamaah sejak matahari terbit. Mereka berduyun-duyung menuju ke masjid untuk melaksanakan sholat sunnat setahun sekali ini. 
 Sebelum pelaksanaan sholat I’d dimulai, panitia menyampaikan laporan penerimaan hewan qurban dari para dermawan yang menitipkan hewan qurban-nya untuk dikelola oleh pihak masjid. Begitu juga walikota Kota Cimahi Bapak Ir. Ithoc Tochija, MM yang menitipkan satu ekor sapi qurban. Selanjutnya sambutan bapak Walikota Kota Cimahi memulai rangkaian pelaksanaan sholat I’d. Melalui sekretaris daerahnya, beliau menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadirannya bersama masyarakat Kota Cimahi untuk melaksanakan sholat Id  bersama. Namun dalam sambutannya beliau berpesan agar dengan semangat Idul Qurban, masyarakat Kota Cimahi dapat terus meningkatkan nilai-nilai kepedulian sosial, tenggang rasa dan saling tolong menolong terhadap sesama. Karena dengan menjalankan ibadah qurban ini, membuktikan solidaritas sosial yang sangat luhur dengan saling berbagi dan merasakan daging qurban yang dinikmati semua kalangan masyarakat. 
 Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S Al-Kautsar:2 ;”Maka dirikanlah sholat karena Rabb-mu dan berkurbanlah.” Kita diperintahkan untuk berqurban sebagai rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan kepada kita dan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sesungguhnya berqurban hukumnya adalah sunnat muakkad/ sunnat yang sangat dianjurkan. Hal ini dikarenakan ibadah qurban membawa dampak positif bagi masyarakat yang diaplikasikan dengan memotong hewan qurban yang dapat dinikmati atau dirasakan oleh semua kalangan terutama kaum fakir miskin.
Selanjutnya pelaksanaan sholat Id dipimpin oleh KH. Dimyati sebagai imam sholat Id. Pelaksanaan sholat I’d ditutup dengan khutbah dari khatib yang kemudian dilanjutkan dengan pemotongan hewan qurban.
Demikianlah pelaksanaan Idul Qurban di Kota Cimahi, kota yang berpenduduk sekitar setengah juta jiwa ini ikut meramaikan pelaksanaan qurban. Tak hanya di Masjid Agung Cimahi saja, namun juga di masjid-masjid di seluruh Kota Cimahi. Pelaksanaan qurban ini tentu saja membawa sebuah harapan luhur mengenai kepedulian sosial yang dapat terjalin baik diantara masyarakat Kota Cimahi khususnya, sebagaimana motto kota ini yaitu “Saluyu Ngawangun Jati Mandiri”

Tidak ada komentar: