Ragam Tulisan

Minggu, 20 November 2011

AKU PRESIDEN INDONESIA

Surabaya, 15 Nopember 2011
 Kalau membicarakan pemimpin, pikiranku langsung menuju ke hal-hal yang negatif. Banyak banget pemimpin negeri ini menunjukkan kepemimpinan yang gak baik. Berapa banyak coba pemimpin-pemimpin daerah yang udah kena kasus korupsi dan dipenjara walopun gak sedikit juga yang bebas. Mereka tuh bukannya mikirin kesejahteraan rakyatnya tapi malah menghitung kembali berapa modal yang udah dikeluarkan dan harus bisa kembali dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Soal kesejahteraan rakyat dipikirin belakangan, kesejahteraan dia dulu yang harus diutamakan. Apalagi kalau udah bermain dengan lawan politiknya, maka politik yang kotor dan curang pun dimainkannya asal dia selamat. Sampai ada anekdot, “Kalau tak curang mana bisa menang, kalau tak ingkar janji mana mungkin bisa berpolitik, dan kalau tak korup mana mungkin bisa hidup senang”.
Membicarakan pemimpin juga mengingatkanku dengan Presiden. Aku membayangkan kalo Presiden adalah sosok yang sangat berpengaruh di negeri ini. Dia punya mobil dinas dan sekumpulan pengawal pribadi, tinggal di istana negara dan punya pesawat kenegaraan yang siap mengantar sang empunya kemana saja. Segala fasilitas yang didapatkan dengan menjadi orang nomor satu di negeri ini membuatku ngiler jadi Presiden. Walaupun semua fasilitas kelas wahid tersedia buat sang Presiden, tetapi semua itu harus bisa dipertanggungjawabkan. Menjadi seorang Presiden artinya harus siap untuk berdedikasi secara penuh kepada negara. Mempimpin negara bukanlah suatu tugas yang mudah dan hanya orang hebat, luar biasa serta disegani banyak orang yang bisa melakukannya. Apalagi menjalankan tugas kepresidenan di negeri ini. Terlalu banyak masalah yang harus ditata dan diselesaikan mulai dari masalah ekonomi, kesatuan bangsa, keamanan dan masalah-masalah lainnya yang membuat kepala aku pusing tujuh keliling.
Mimpi memang jika aku yang baru jadi mahasiwa ini kemudian ditawari untuk jadi Presiden. Namun, namanya juga mimpi, tak apalah sedikit berandai-andai... Jika aku menjadi Presiden Indonesia, maka langkah yang kulakukan bukan sekedar retorika belaka seperti program-program meningkatkan kesejahteraan rakyat, memerangi korupsi, menegakkan keadilan, pendidikan murah, perlindungan tenaga kerja, berobat gratis, subsidi pupuk untuk petani dan lain-lainnya. Namun yang akan aku lakukan adalah menjadikan bangsa ini negara yang lebih gaya, maju, keren, dan punya harga diri yang lebih tinggi. Cara-caranya adalah dengan meniru langkah-langkah yang telah dilakukan oleh beberapa negara lain, seperti:

  1.  Etos Kerja Negara Jepang
Yang akan kita tiru dari Jepang bukanlah punya bintang-bintang JAV yang laku keras di Indonesia seperti Maria Ozawa, Sara Aori atau Rin Sakuragi (yang senyum-senyum berarti punya koleksinya..). Yang harus ditiru dari negara ini adalah semangat etos kerja yang tinggi dari para warga negaranya. Jepang hanya butuh waktu singkat untuk bangkit dari keterpurukan dan kembali menjadi kekuatan ekonomi dunia papan atas. Lihat saja bangkitnya mereka dari kekalahan Perang Dunia II, krisis global 2008 bahkan bencana tsunami di awal tahun. Seharusnya kita juga pasti bisa seperti mereka.

  2.  Nasionalisasi BUMN seperti di Venezuela
Yang senang mengikuti perkembangan kontes Miss Universe pasti tahu negara Venezuela. Harus kita akui kalau negara ini adalah produsennya cewek-cewek cantik bak bidadari mulai dari peserta kontes kecantikan sampai jadi model majalah Playboy. Namun yang harus kita tiru adalah keberanian presidennya Hugo Chavez untuk merevisi kontrak dengan para investor asing dan menasionalisasikan semua perusahaan yang berdampak pada hajat hidup orang banyak. Gak seperti di Indonesia yang masih banyak ketakutan akan kehilangan investor asing padahal itu hanyalah omong kosong dan lobi politik yang sarat muatan kepentingan seseorang atau golongan.

  3.  Produktivitas Negara China
Barang apa sih yang gak dibuat di China??? Hampir semua barang pasti bertuliskan “Made in China”. Negara yang berpenduduk 2 milyar jiwa ini memang punya banyak pabrik yang memproduksi berbagai macam barang. Mulai dari pabrik jarum pentul sampai telpon pintar, semua dibuat di negeri berjulukan Tirai Bambu ini. Karena hampir semua barang di dunia ini dibuat di China, sampai-sampai ada anekdot, “Kalau Tuhan itu membuat segalanya, kemungkinan dia berasal dari China”. Sebagai negara  besar harusnya Indonesia bisa seperti China untuk meningkatkan produktivitas negeri dengan membuka lapangan kerja seluas-luasnya melalui sektor industri tanpa meninggalkan faktor ramah lingkungan.

  4.  Pembangunan Pesat di Uni Emirat Arab
Uni Emirat Arab adalah negara kaya karena mereka mempunyai minyak bumi yang berlimpah. Dengan modal itu mereka menunjukkan keberhasilan pembangunannya pada dunia dengan membangun gedung-gedung yang spektakuler seperti menara Al-Burj dan bandara mereka di Dubai yang selalu jadi tempat singgah pesawat dari dan menuju Eropa atau Afrika. Mereka yang cuman modal minyak bumi doang bisa seperti itu, seharusnya Indonesia yang dikaruniai minyak bumi di bawah dan minyak sawit di atas serta kanan kirinya hutan, lautan dan masih banyak kekayaan alam yang lain bisa membangun negeri lebih baik dari mereka.

  5.  Tenggang Rasa di Afrika Selatan
Sebagaimana kita ketahui, Afrika Selatan dilanda konflik perbedaan ras (Apartheid) yang telah berlangsung lama. Namun dibawah pimpinan Nelson Mandela berhasil menghapuskan konflik tersebut bahkan mereka sukses menyelenggarakan Piala Dunia tahun lalu. Berbeda sekali dengan situasi di negeri ini. Kita pasti prihatin melihat setiap hari selalu saja ada kerusuhan dan keributan antar masyarakat di Indonesia. Mulai dari tawuran anak sekolahan sampai perebutan lahan Freeport di Papua. Di jaman maju seperti sekarang ini, cara-cara kekerasan udah ketinggalan jaman.

  6.  Meniru Keberanian Iran
Presiden Ahmadinejad adalah presiden idola aku. Walaupun beliau seorang presiden, namun hidupnya tetap sederhana dan bersahaja. Toh dengan hidup seperti itu, gak mengurangi kehormatannya di mata rakyatnya dan dunia. Berbeda jauh dengan di Indonesia yang sangat mementingkan pencitraan. Selain itu, Iran dengan lantang berani menentang negara adikuasa Amerika jika kebijakannya merugikan. Iran juga secara terang-terangan mengumumkan pada dunia telah memanfaatkan teknologi nuklir. Kita harusnya gak berfikiran negatif dan paranoid akan nuklir. Nuklir dimanfaatkan bukan hanya untuk senjata saja. Banyak negara maju yang udah memanfaatkan barang yang satu ini. Aku berharap dengan adanya BATAN dan ilmuwan Indonesia yang pandai-pandai bisa mengoptimalkan pemanfaatan energi yang satu ini bagi kesejahteraan rakyat.

  7.  Perkembangan Ekonomi Malaysia
Terakhir, walaupun sejujurnya aku gak suka sama negara ini (kenapa mesti Malaysiaa..??? Semoga Bung Karno gak menagis di alam kubur sana!!!). Mereka berhasil membangun fondasi ekonomi yang kokoh sehingga terhindar dari lilitan utang IMF maupun intervensi pihak asing lainnya, sehingga Malaysia berhasil melakukan peningkatan pesat di segala bidang. Tengok saja mereka kini mempunyai menara kembar Petronas, sirkuit Sepang bahkan beberapa kali mencaplok wilayah dan kebudayaan kita. Sementara di Indonesia, kota Jakarta saja saat ini masih dipusingkan bagaimana caranya menanggulangi banjir (padahal kalau kita bandingkan dengan Singapura yang cuman 1/6 wilayah Jakarta, mereka gak pernah mengalami kebanjiran kecuali kalo orang se-Sumatera ngencingin negara itu...wkwkwk).
 Demikian mimpi-mimpi aku jika terpilih jadi presiden negara ini. Semoga mimpi ini bisa terlaksana demi Indonesia yang lebih baik walaupun aku berharap bukan aku yang jadi Presidennya, karena aku gak mau jadi Presiden. Jadi Presiden di sini gak menyenangkan, harus jaim dan mementingkan pencitraan dimana-mana. Aku gak bisa nongkrong seenaknya di warung kopi,  jingkrak-jingkrak nonton konser musik atau bahkan bebas nulis blog seperti sekarang ini…...

Tidak ada komentar: